Pernahkan kalian memperhatikan sebuah gasing atau bilah kipas angin yang bergerak? Jika diamati, maka titik yang menjadi acuan perputarannya terdapat pada ujung tumpuan ketika gasing atau kipas angina berputar. Hal tersebut dinamakan dengan gerak rotasi.
Gerak rotasi adalah suatu gerakan di mana benda berputar di sekitar sumbu tetap. Dalam gerak rotasi memiliki besaran-besaran seperti sudut dan radian, kecepatan sudut dan percepatan sudut. Beberapa contoh gerak rotasi sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya bumi berotasi pada sumbunya untuk bergerak mengelilingi matahari dalam orbit yang berbentuk elips, demikian juga dengan bulan yang berotasi pada sumbunya untuk bergerak mengelilingi bumi.
Disamping itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi gerak rotasi pada suatu benda, yaitu momen inersia, momen gaya, titik berat, momentum sudut, dan hukum kekekalan momentum sudut.
Momen Inersia, dilambangkan dengan (I) yang merupakan ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya. Momen ini memiliki analogi yang sama dengan massa pada gerak translasi. Momen inersia suatu benda bergantung pada massa dan jarak suatu benda dari sumbu putarnya.
(Baca juga: contoh gerak rotasi dalam kehidupan sehari-hari )
Jadi untuk benda yang mula-mula berada pada keadaan diam, semakin besar momen inersianya maka semakin sulit benda tersebut untuk berputar dan berotasi begitupun sebaliknya. Untuk gerak rotasi, Momen inersia dirumuskan sebagai berikut: I=mr2
Momen Gaya atau torsi dilambangkan dengan (τ) merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda berotasi. Momen gaya atau torsi dihasilkan dari pengaruh besarnya gaya yang dikenakan pada suatu benda di titik tertentu dari sumbu putar benda tersebut. Momen gaya atau torsi dirumuskan sebagai berikut : τ=F×d
Titik Berat merupakan letak rata-rata dari semua massa titik dalam sebuah sistem benda sehingga kita dapat menentukan berat benda tersebut secara keseluruhan.
Momentum Sudut merupakan momentum yang dimiliki oleh benda yang berotasi. Momentum sudut dapat dirumuskan sebagai : L=r×P atau L=Iω
Hukum Kekekalan Momentum Sudut menyatakan bahwa “jika resultan momen gaya yang bekerja pada suatu sistem sama dengan nol, maka momentum sudut sistem tersebut adalah konstan”. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut : I1ω1=I2ω2=konstan