Gelombang Sonar Dan Teknologi Terkini, atau disebut juga Sound Navigation and Ranging.
Mendengar kata ini tentu tidak asing lagi bagi kita. Sonar berawal dari kegiatan metode pengukuran kecepatan suara di dalam air menggunakan lonceng.
Kemudian metode ini dikembangkan untuk mendeteksi gunung es di laut guna menghindari tabrakan antara gunung es dengan kapal.
Gambar proses gelombang sonar
https://sainshack.wordpress.com/2014/12/31/bagaimana-cara-kerja-sonar/
sound navigation and ranging adalah sebuah teknik yang menggunakan gelombang suara bawah air untuk navigasi yaitu mendeteksi keadaan air lainnya.
Munculnya gelombang tak bisa dilepas dari rintisan tokoh seperti Daniel Colloden yang pada tahun 1822 menggunakan lonceng bawah air untuk menghitung kecepatan suara di bawah air di Danau Geneva, Swiss.
Ini kemudian diikuti oleh Lewis Nixon, yang pada tahun 1906 menemukan alat pendengar bertipe sound navigation and ranging pertama untuk mendeteksi puncak gunung es.
Semakin lama peminatnya makin tinggi pada era Perang Dunia I, yaitu ketika ada kebutuhan untuk bisa mendeteksi kapal selam.
Dalam perkembangan selanjutnya ada nama Paul Langevin yang tahun 1915 menemukan alat sound navigation and ranging pertama untuk mendeteksi kapal selam dengan menggunakan sifat-sifat piezoelektrik kuartz.
Meski tak sempat terlibat lebih jauh dalam upaya perang, karya Langevin berpengaruh besar dalam desain sound navigation and ranging.
Video Sistem Sonar
https://www.youtube.com/watch?v=I44Wk2LV7zw
Baca juga :
Ketangguhan Dan Kekerasan Apa Bedanya Ya?
Kenali Robert Hooke Lewat Sejarah Prestasi
Prinsip kerjanya menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan kapal selam dan ranjau, kedalaman laut, penangkal ikan komersial, keselamatan penyelam, dan komunikasi di laut.
sound navigation and ranging terdiri atas dua bagian alat yaitu alat yang memancarkan gelombang ultrasonik atau yang disebut pemancar (transmitter) dan alat yang mendeteksi datangnya gelombang pantul (gema) yang disebut (receiver).
Gelombang ultrasonik ini dipancarkan oleh transmitter yang memancarkan gelombang ultrasonik ke arah selatan kemudian menunggu gelombang pemantulan gema dan ditangkap oleh pesawat penerima (receiver).
Prinsip kerja sonar
https://annisseptidiani.wordpress.com/kelas-viii/sistem-sonar/
sound navigation and ranging terbagi atas 2 macam, yaitu :
Pasif
sound navigation and ranging pasif sebenarnya lebih mengarah ke sistem hidroakustik yang ada pada kapal, sehingga tidak ada sinyal yang dikirim keluar.
Artinya suara-suara di bawah laut ditangkap oleh alat sensitif dan didengarkan oleh operator di dalam kapal. Operator yang berpengalaman dapat membedakan suara baling-baling kapal dari kapal selam, kapal perusak, maupun kapal kargo.
Akan tetapi sound navigation and ranging jenis ini artinya semua suara di bawah laut dapat terdengar yang artinya operator yang tidak kompeten akan mengira suara baling-balingnya sendiri sebagai suatu ancaman.
Pada sistem sound navigation and ranging pasif modern, ada bank data sonik (sumber bunyi) yang besar. Sistem komputer menggunakan bank data tadi untuk mengenali kelas kapal, juga aksinya (kecepatan atau senjata yang ditembakkan).
Aktif
Pada tahun 1918 Inggris dan Amerika Serikat membuat sistem aktif, dimana sinyal dikirim dan diterima kembali dan bernama sound navigation and ranging Aktif atau yang dikenal juga dengan ASDIC (Anti Submarine Division / Allied Submarine Detection Investigation Committee).
Sound navigation and ranging ini merupakan perangkat yang menembakkan suara untuk mendeteksi keberadaan suatu objek bawah air.
Sound navigation and ranging jenis ini mengeluarkan bunyi “ping” dan semakin dekat dengan target maka bunyi nya akan semakin intensif.
Ssound navigation and ranging aktif juga dapat digunakan untuk mengukur kedalaman perairan dibawah lunas kapal. Untuk mengukur kedalaman digunakan sound navigation and ranging dengan frekuensi kecil agar dapat mengukur jarak yang jauh.
ASDIC sendiri memiliki beragam frekuensi suara. Semakin besar frekuensi maka akan semakin pendek jarak yang ditempuh akan tetapi semakin bagus resolusinya.
Karena perbedaan frekuensi ini maka ada beberapa material yang bisa menyerap sebagian suara dari frekuensi tertentu. Material ini dapat digunakan untuk pelapis kapal selam agar tidak mudah terdeteksi ASDIC (mislakan logam akan memantulkan frekuensi 10 kHz sedangkan material A tidak, maka material A dapat dijadikan pelapis lambung kapal selam)
Bagi kapal selam modern, mengaktifkan perangkat ASDIC sama saja bunuh diri karena bunyi “ping” dapat terdengar jelas bahkan tanpa perangkat hidrofon sekalipun.
Sumber : Buku Fisika SMK Kelas X Penerbit Erlangga
Buku Siswa Fisika SMK Kelas X Penerbit Mediatama
https://id.wikipedia.org/wiki/Sonar#:~:text=Sonar%20merupakan%20sistem%20yang%20menggunakan,untuk%20mengukur%20jarak%20bawah%20laut.
https://sainshack.wordpress.com/2014/12/31/bagaimana-cara-kerja-sonar/
https://annisseptidiani.wordpress.com/kelas-viii/sistem-sonar/